Pilihan

SOSIALISASI POSDAYA KELURAHAN TLOGOMAS

zxcvbn zxvbnm26/9/2014

Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) salah satu program yang diluncurkan Yayasan Dana Mandiri (Damandiri) yang diketuai oleh Prof Dr Haryono Suyono sejak tahun 2006, merupakan forum silaturahmi, komunikasi, advokasi, dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Melalui penguatan fungsi-fungsi keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta lingkungan, diharapkan keluarga mampu membangun diri menjadi keluarga sejahtera, mandiri, sanggup menghadapi tantangan masa depan.
Demikian antara lain paparan narasumber dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam acara sosialisasi program Posdaya di hadapan para tokoh masyarakat dan pengurus RW, Jumat sore 26/9, di Aula Kelurahan Tlogomas.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman (MOU) Walikota Batu dengan Yayasan Damandiri pada tahun 2006, dibentuk Posdaya yang umumnya di luar kota melalui surat keputusan lurah/kepala desa, hingga kini telah terbentuk sekitar 325 Posdaya di wilayah Batu.
Pembentukan Posdaya memang dimulai dari atas (kelurahan/desa) dan turun ke bawah hingga ke tingkat RT-RT sebagai basisnya. Yang diutamakan adalah struktur organisasi dulu, dibentuk sebanyak-banyaknya, dan baru kemudian diadakan penguatan-penguatan.
Paling tidak ada lima bidang usaha yang ditangani Posdaya, di antaranya bidang pendidikan (mulai PAUD-pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, dst); bidang kesehatan (Posyandu/pos pelayanan terpadu, baik untuk balita maupan lansia) bisa melibatkan mahasiswa KKN (kuliah kerja nyata); bidang kewirausahaan/ekonomi, yaitu bagaimana memberdayakan keluarga, dari kurang mampu menjadi agak mampu sampai benar-benar mampu.
Peranan pihak LPPM UMM dalam pemberdayaan keluarga ini adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan untuk menghasilkan produk-produk olahan pertanian, kerajinan, dsb. Di samping itu juga usaha penguatan bidang sosial keagamaan, baik berbasis masyarakat umum maupun berbasis masjid-masjid, dengan meningkatkan fungsi-fungsi keluarga dalam rangka pemberdayaan oleh Posdaya.
Dalam usaha perintisan Posdaya, Damandiri tidak memberikan dana hibah langsung melainkan berupa kredit melalui Bank Jatim yang diterima oleh kelompok masyarakat yang mengajukan permintaan kredit untuk usahanya. Ini dimaksudkan agar nantinya di Bank Jatim terkumpul dana abadi yang dapat digunakan untuk mendanai usaha-usaha penguatan selanjutnya secara bergulir.
Pada awal acara, Lurah Tlogomas Aryadi Wardoyo SSTP MSi, mengemukakan mengapa diadakan sosialiasi Posdaya. Dari acara “blusukan” Walikota Malang H Muhammad Anton beberapa waktu silam, tercetus keinginan agar pada setiap kelurahan dibentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Keinginan itu bersambut dengan dibentuknya — walau secara tergesa-gesa — Posdaya di RW-III, lengkap dengan struktur organisasinya. Namun selang beberapa lama, dari hasil monitoring kelurahan ternyata Posdaya tersebut tidak berjalan. Lurah memandang perlu Posdaya tersebut segera menyusun program kerja yang jelas, dan pihak kelurahan akan mendukung penuh agar kegiatannya bisa berjalan. Diharapkan seusai sosialisasi ini dapat dibentuk Posdaya tingkat Kelurahan Tlogmas.
Upaya ini disambut baik oleh Ir Erfan Ahmad Dachlan MT, Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tlogomas, yang berharap nantinya kegiatan-kegiatan Posdaya dapat disinergikan dengan aktivitas BKM yang dibiayai oleh Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), terutama di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. [Far]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *