TlogoMas News#Nawak Ngalam. Tim Penggerak (TP) PKK Kelurahan Tlogomas mengadakan rapat rutin bulanan pada Kamis, 10 Oktober 2024, bertempat di Aula Gedung Serbaguna kantor Kelurahan. Rapat ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap bulan sekali oleh TP- PKK Kelurahan Tlogomas untuk membahas berbagai hal terkait kegiatan setiap kelompok kerja (pokja).
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris TP PKK,Ningsih, selaku moderator menyampaikan susunan acara. Berikutnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dilanjutkan lagu Mars PKK. diteruskan membacakan notulen kegiatan yang telah terlaksana selama satu bulan
Selanjutnya dalam sambutan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kelurahan Tlogomas, Wasilah Arwanto menjelaskan tujuan dari rapat koordinasi tim penggerak PKK tersebut, salah satunya adalah selain menindaklanjuti hasil rapat bulan sebelumnya guna evaluasi yang bertujuan menciptakan kerja sama harmonis di kalangan tim penggerak PKK, juga untuk memelihara komitmen anggota, serta meningkatkan koordinasi diantara anggota.
Beliau juga berharap rapat rutin ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya demi kemajuan Kelurahan Tlogomas
Salah satu point kegiatan PKK yaitu berkaitan dengan perkembangan anak-anak, maka pengetahuan tentang pengasuhan anak dalam keluarga bagi ibu-ibu PKK adalah penting. Dengan demikian keakfitan kader dalam kegiatan PKK juga berbanding lurus dengan pengetahuan tentang perkembangan anak dan keluarga pada umumnya.
Beliau menyampaikan hasil menghadiri undangan Sosialisasi tentang Peningkatan Peran Ibu Dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak tanggal 17 Oktober 2024 di Kelurahan Tlogomas tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tentunya bisa dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Ayah bisa menjadi support system untuk ibu yang sedang hamil, baik dukungan dalam bentuk fisik, emosi, dan finansial. Sejak anak masih bayi, anak bisa membangun kelekatan dengan ayah sebagaimana membangun kelekatan dengan ibu. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan ayah adalah memberikan dukungan kepada ibu saat memberikan ASI atau mengikuti program kesehatan, merespon tangisan bayi, mengganti popok, memeluk dan menggendongnya, serta mengajak bermain. Tindakan-tindakan tersebut secara tidak langsung akan mempererat hubungan ayah-anak, berdampak positif terhadap kepercayaan diri anak, dan berpengaruh terhadap perilaku anak di kemudian hari. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sejak bayi cenderung menurunkan resiko munculnya gejala kesehatan mental pada anak saat mereka menginjak usia 9 tahun.
Beliau melanjutkan, saat anak memasuki masa usia dini, ayah diharapkan untuk mulai memberikan apresiasi kepada anak, memberikan perlindungan dan kenyamanan saat emosi anak sedang tidak stabil, dan merespon perilaku kurang baik anak dengan sikap yang tenang. Hal tersebut berpotensi untuk menurunkan kemunculan perilaku agresif pada anak. Anak juga akan belajar mengenai aturan dan kedisiplinan, dimana ayah cenderung lebih mudah dalam mengenalkan aturan pada anak dengan sikap maskulinnya.
Saat anak memasuki masa remaja, ayah bisa memposisikan diri sebagai teman dan menjadi tempat anak untuk bercerita. Hal tersebut akan memunculkan kenyamanan dalam diri anak saat bersama ayah, sehingga saat beranjak dewasa nanti ia tidak akan merasa canggung dan ragu untuk menceritakan masalahnya. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak saat remaja juga akan berdampak positif pada perilaku dan performa belajar anak di sekolah. Selain itu, keterlibatan ayah bisa meminimalisir perilaku beresiko (misal : pergaulan bebas atau pemakaian obat-obatan terlarang) serta memperkecil kemungkinan anak memiliki masalah psikologis.
Peran ayah sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak, sejak sebelum lahir hingga anak dewasa. Oleh karena itu, ayah dan ibu perlu bekerja sama membesarkan anak sehingga anak bisa lebih bahagia jika mendapatkan kesempatan menerima cinta kasih dari keduanya.
Selanjutnya adalah mendengarkan laporan masing-masing Pokja, untuk setiap Pokja PKK memiliki tugas dan fungsi masing-masing, seperti Pokja I yang membidangi pendidikan masyarakat, Pokja II yang membidangi kesehatan, Pokja III untuk mengelola sandang, pangan dan perumahan sekaligus tata laksana rumah tangga dan Pokja IV yang membidangi mengenai Kesehatan
Kontributor : @Suhar_Gito